BARAK.ID – Situs resmi pendaftaran mahasiswa baru Universitas Diponegoro (Undip) menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial setelah mengalami peretasan.
Peretasan Laman Pendaftaran Undip: Program Studi Diubah Jadi “S1 Panjat Pinang”
Pada laman pendaftaran.undip.ac.id, sejumlah program studi yang tersedia diubah namanya menjadi “S1 Panjat Pinang” dan “S1 Teknik Ping Pong” oleh pihak tak bertanggung jawab.
Kejadian ini mencuat ke publik setelah dibagikan oleh akun @sbmptnfess di platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).
“Woi please ngakak ini Undip kenapa random amat,” tulis akun tersebut, yang dengan cepat menarik perhatian warganet.
Menanggapi insiden ini, Manajer Layanan Terpadu dan Humas Undip, Utami Setyowati, mengonfirmasi bahwa peretasan tersebut terjadi pada 11 Juli 2024 sekitar pukul 02.00 WIB.
“Gangguan dari pihak eksternal mengubah nama program studi,” ungkap Utami, dikutip Barak.id, Kamis (11/7/2024).
Utami juga menegaskan bahwa pengumuman hasil seleksi ujian mandiri reguler tahun akademik 2024/2025 telah terdokumentasi dengan baik dan aman.
“Pengumuman seleksi ujian mandiri reguler Undip tahun akademik 2024/2025 sudah terdokumentasi dengan baik dalam bentuk cetak yang disimpan oleh panitia,” jelasnya.
Lebih lanjut, Utami meyakinkan para peserta seleksi ujian mandiri agar tidak khawatir dengan perubahan yang terjadi pada laman pendaftaran tersebut.
Ia menegaskan bahwa seluruh data peserta, baik yang lolos maupun yang tidak, tidak akan mengalami perubahan akibat insiden ini.
“Bahwa bagi peserta seleksi ujian mandiri reguler Universitas Diponegoro baik yang dinyatakan lolos ataupun tidak, seluruh data tidak akan mengalami perubahan,” kata Utami.
Baca Juga: Uang Hasil Pinjol Dipakai Untuk Judi Online, Begini Dampak Negatifnya!
Peretasan laman pendaftaran Undip ini tidak hanya menimbulkan kekhawatiran, tetapi juga menuai berbagai reaksi dari warganet.
Sebagian besar pengguna media sosial mengungkapkan kebingungan dan kekocakan atas nama-nama program studi yang tidak biasa tersebut.
“S1 Panjat Pinang? Seriusan ini? Hahaha,” tulis seorang warganet.
Namun, ada juga yang menanggapi peristiwa ini dengan serius, meminta pihak universitas untuk meningkatkan sistem keamanan digital mereka agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.
Menanggapi kekhawatiran publik, Utami menyatakan bahwa pihak universitas akan segera mengambil langkah-langkah untuk memperkuat keamanan sistem digital mereka.
“Kami akan meningkatkan langkah-langkah keamanan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa peretasan ini menjadi pelajaran penting bagi pihak universitas untuk lebih waspada terhadap ancaman siber.
“Ini adalah pengingat bagi kami semua tentang pentingnya keamanan siber, terutama dalam sistem informasi yang krusial seperti pendaftaran mahasiswa baru,” tutur Utami.
Saat ini, tim IT Undip tengah bekerja keras untuk memulihkan laman pendaftaran agar kembali berfungsi normal.
Mereka juga sedang melakukan investigasi untuk melacak jejak digital dari pelaku peretasan. (*)