BARAK.ID – Dalam upaya mempercepat pengembangan vaksin flu pandemik yang dapat mengatasi flu burung pada manusia, pemerintah Amerika Serikat mengumumkan alokasi dana sebesar 176 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,8 triliun pada Selasa (2/7/2024).
Pemerintah Amerika Serikat Kucurkan Dana untuk Pengembangan Vaksin Flu Pandemik oleh Moderna
Dana ini diberikan kepada Moderna, perusahaan bioteknologi yang telah dikenal karena pengembangan vaksin COVID-19 berbasis teknologi mRNA.
Pejabat federal dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS) menyatakan bahwa investasi ini ditujukan untuk mempercepat penelitian dan pengujian vaksin flu burung yang saat ini masih berada dalam tahap awal pengujian.
“Kami berharap dengan suntikan dana ini, proses pengembangan bisa dipercepat dan vaksin dapat memasuki uji coba tahap akhir tahun depan, tergantung hasil studi awal yang diharapkan positif,” ujar seorang pejabat HHS.
Baca Juga: Microsoft Umumkan Investasi Data Center Senilai 2,4 Miliar Dolar AS di Aragon
Teknologi mRNA yang digunakan Moderna dalam pengembangan vaksin flu burung ini sama dengan yang telah mereka gunakan dalam pembuatan vaksin COVID-19. Teknologi ini memungkinkan vaksin untuk dikembangkan dengan cepat dan efektif, sesuatu yang sangat diperlukan mengingat ancaman flu burung yang terus berkembang.
Meskipun fokus utama saat ini adalah flu burung H5N1, pejabat HHS menjelaskan bahwa proyek ini memiliki fleksibilitas untuk dialihkan ke jenis influenza lainnya jika diperlukan.
“Proyek ini dirancang agar dapat beradaptasi dengan cepat terhadap berbagai ancaman virus influenza yang mungkin muncul di masa depan,” kata pejabat tersebut.
Dana tersebut disalurkan melalui Biomedical Advanced Research and Development Authority (BARDA), sebuah badan yang bertugas mengembangkan solusi medis untuk menghadapi potensi pandemi.
BARDA telah menjadi garda terdepan dalam upaya pemerintah untuk memastikan kesiapan menghadapi berbagai ancaman kesehatan global.
Virus flu burung H5N1 mulai terdeteksi pada sapi perah di Amerika Serikat awal tahun ini.
Hingga saat ini, virus tersebut telah menyebar ke lebih dari 135 ternak di 12 negara bagian dan menginfeksi tiga orang.
Namun, ketiga kasus pada manusia hanya menunjukkan gejala ringan.
“Meski virus ini telah menyebar di kalangan ternak, risiko terhadap populasi manusia yang lebih luas masih tergolong rendah,” jelas seorang pejabat kesehatan federal.
Moderna, dengan rekam jejak yang kuat dalam pengembangan vaksin berbasis mRNA, diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam menghadapi ancaman flu burung ini.
Vaksin yang mereka kembangkan tidak hanya penting untuk kesehatan masyarakat Amerika Serikat, tetapi juga untuk keamanan global mengingat potensi penyebaran flu burung antar negara.
Investasi besar dari pemerintah ini juga mencerminkan betapa seriusnya ancaman flu burung H5N1 dan pentingnya kesiapan menghadapi pandemi.
“Kami harus selalu waspada dan siap menghadapi berbagai ancaman pandemi. Pengembangan vaksin yang cepat dan efektif adalah kunci dalam perlindungan kesehatan masyarakat,” kata pejabat HHS.
Moderna telah memulai pengujian awal vaksin flu burung ini dan akan melanjutkan ke tahap-tahap berikutnya dengan dukungan dana dari HHS.
Jika uji coba awal menunjukkan hasil yang positif, vaksin ini akan memasuki uji coba tahap akhir tahun depan.
“Kami optimis dengan kemajuan yang sudah dicapai sejauh ini dan berharap bisa memberikan solusi yang efektif untuk melindungi masyarakat dari ancaman flu burung,” ujar seorang perwakilan dari Moderna.
Selain itu, alokasi dana ini juga mencakup penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas dan keamanan vaksin, serta persiapan untuk produksi massal jika vaksin terbukti berhasil.
“Pengembangan vaksin tidak hanya soal menemukan formula yang tepat, tetapi juga memastikan vaksin tersebut aman dan bisa diproduksi dalam skala besar,” kata seorang pejabat dari BARDA.
Dalam beberapa bulan ke depan, penelitian intensif akan dilakukan untuk memastikan bahwa vaksin ini tidak hanya efektif melawan flu burung, tetapi juga dapat beradaptasi dengan cepat jika terjadi perubahan pada virus.
“Kami sedang bekerja keras untuk memastikan bahwa vaksin ini siap digunakan dalam waktu sesingkat mungkin,” tambah pejabat tersebut.
Upaya ini juga sejalan dengan strategi jangka panjang pemerintah AS untuk memperkuat kesiapan menghadapi pandemi.
Baca Juga: 22 Jiwa Hilang dalam Penembakan Massal di Lewiston, Teroris Domestik Amerika Masih Buron
Dengan dukungan dana yang signifikan, harapannya adalah untuk meminimalkan dampak dari potensi pandemi di masa depan.
“Investasi ini adalah bagian dari komitmen kami untuk melindungi kesehatan masyarakat dan memastikan bahwa kami selalu siap menghadapi ancaman baru,” ungkap seorang pejabat HHS.
Dengan dana yang telah dikucurkan dan penelitian yang sedang berlangsung, harapannya adalah bahwa vaksin flu burung yang dikembangkan oleh Moderna akan siap digunakan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Keberhasilan proyek ini tidak hanya akan menjadi kemenangan bagi kesehatan masyarakat Amerika Serikat, tetapi juga dapat menjadi contoh bagi negara lain dalam upaya mereka menghadapi pandemi.
“Kami berterima kasih atas dukungan pemerintah dan yakin bahwa bersama-sama kita bisa mengatasi ancaman flu burung ini. Kami akan terus bekerja tanpa lelah untuk memastikan bahwa vaksin ini bisa segera tersedia dan melindungi masyarakat dari ancaman flu burung,” kata perwakilan Moderna. (*)
