BARAK.ID – Tragedi memilukan menimpa satu keluarga di Desa Pagar Jati, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang.
Mobil Satu Keluarga Manullang Ditabrak Kereta Api, 6 Tewas, 1 Kritis
Sebuah mobil yang membawa tujuh anggota keluarga dihantam kereta api di perlintasan sebidang, mengakibatkan enam orang tewas seketika dan satu lainnya dalam kondisi kritis.
Peristiwa naas ini terjadi pada Minggu siang, 21 Juli 2024.
“Iya betul, enam orang tewas karena ditabrak kereta api, satu keluarga, tujuh orang di dalam mobil, istrinya yang masih kritis di rumah sakit,” kata Kapolsek Lubuk Pakam, AKP Rusdi.
Korban tewas terdiri dari Ramses Manullang, sang ayah, dan kelima anaknya: Gabriella Dwiyana Manullang (28), Sarah Tabita Manullang (26), Yohanes Manullang (24), David Junior Manullang (22), dan Niko Monang Manullang (20).
Baca Juga: Perlintasan Kereta Api Tak Berpalang Makan Korban, Ayah dan 5 Anaknya Tewas di Deli Serdang
Sang ibu, Herawaty Manurung (52), mengalami luka parah dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Sari Mutiara Lubuk Pakam.
Kisah pilu ini dimulai ketika mobil Toyota Rush yang mereka tumpangi melintas di perlintasan sebidang tanpa palang pintu.
Kereta penumpang Sri Bilah KA U51A menuju Medan melaju kencang, menghantam mobil tersebut hingga terseret sejauh 30 meter sebelum terlempar ke sawah di sisi rel.
Mobil hitam itu hancur berantakan, menyisakan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
“Korban meninggal dunia dibawa ke RSUD Amri Tambunan, sementara yang kritis dibawa ke RS Sari Mutiara Lubuk Pakam,” ujar Rusdi.
Tragedi yang terjadi sekitar pukul 12.25 WIB ini menggemparkan warga setempat dan membuat suasana sekitar perlintasan penuh dengan isak tangis dan rasa duka.
Saksi mata mengatakan bahwa kecelakaan ini terjadi begitu cepat.
“Tiba-tiba saja kami mendengar bunyi keras, mobil itu langsung dihantam kereta dan terseret. Sangat mengerikan,” ungkap seorang warga yang enggan disebut namanya.
Sementara itu, pihak kepolisian segera tiba di lokasi untuk mengevakuasi korban dan mengamankan tempat kejadian.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) segera memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut.
Manajer Humas PT KAI Divre 1 Sumut, Anwar Solikhin, menyampaikan bahwa lokasi kecelakaan memang berada di perlintasan tanpa palang pintu antara Stasiun Perbaungan dan Stasiun Lubuk Pakam.
“Berdasarkan keterangan dari crew kereta api, mobil melintas di perlintasan tidak terjaga saat kereta api akan melintas. Secara berulang kali masinis sudah membunyikan klakson lokomotif, namun tidak diindahkan,” kata Anwar.
Sebelum tragedi terjadi, masinis sudah memberikan peringatan dengan membunyikan klakson berkali-kali.
Namun, pengendara mobil tetap nekat melaju, berusaha menyeberangi rel sebelum kereta tiba.
Baca Juga: Kronologi Tragis Satu Keluarga Manullang Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Tanpa Palang Pintu
Upaya tersebut berakhir tragis, merenggut nyawa enam anggota keluarga dalam sekejap mata.
“Kami sangat berduka atas kejadian ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” lanjut Anwar.
PT KAI menyampaikan belasungkawa mendalam kepada seluruh keluarga korban.
Di balik tragedi ini, cerita tentang Ramses Manullang dan keluarganya terungkap.
Seorang tetangga yang mengenal baik keluarga tersebut menyatakan, mereka adalah keluarga yang harmonis.
Duka mendalam tak hanya dirasakan oleh keluarga terdekat, tetapi juga oleh masyarakat sekitar yang merasa kehilangan.
Proses evakuasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian dan tim medis berlangsung cepat.
Sekitar pukul 12.40 WIB, para korban berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian.
Namun, kerusakan parah pada mobil membuat beberapa korban sulit dikenali dan memerlukan identifikasi lebih lanjut di rumah sakit.
Di saat yang sama, rumah sakit tempat Herawaty Manurung dirawat intensif dipenuhi oleh anggota keluarga dan kerabat yang berharap akan kesembuhan sang ibu. (*)