BARAK.ID – Kisah tragis melanda sebuah rumah di Jonggol, Bogor, Jawa Barat.
Kisah Pilu Hans Tomasoa, Membusuk Menyusul Pasangan Hidupnya, Rita Tomasoa
Hans Tomasoa (83), yang akrab dipanggil Opa Hans, ditemukan meninggal dunia bersama istrinya, Rita Tomasoa (72) alias Oma Rita, di kediaman mereka.
Pasangan lansia yang dikenal di kalangan Jemaat SP3 GPIB Cipeucang ini kini menjadi sorotan di media sosial.
Menurut Kapolsek Jonggol, Kompol Wagiman, pasangan lansia ini ditemukan dalam kondisi mengenaskan pada Selasa, 16 Juli 2024.
“Keduanya sudah meninggal sekitar tiga hingga empat hari sebelum ditemukan,” ujarnya kepada wartawan.
Penemuan ini bermula dari laporan tetangga yang mencium bau tidak sedap dari rumah Opa Hans dan Oma Rita, memaksa mereka untuk mendobrak pintu yang terkunci dari dalam.
Opa Hans dan Oma Rita bukanlah pasangan lansia biasa.
Di masa mudanya, Hans Tomasoa memiliki karier yang sukses sebagai pelaut dan kemudian menjabat sebagai Kepala Departemen Sumber Daya Manusia di PT. Samudera Indonesia.
Sementara itu, Oma Rita dikenal sebagai bintang di Radio Republik Indonesia (RRI).
Kehidupan mereka yang cemerlang dahulu kini berbanding terbalik dengan akhir yang tragis.
Pasangan ini dikaruniai tiga anak, dua laki-laki dan satu perempuan.
Sayangnya, hubungan dengan anak-anak mereka tampaknya renggang.
“Anak-anak mereka sudah lama tidak terlihat menjenguk,” ujar Kompol Wagiman.
Tidak ada informasi yang jelas mengenai keberadaan anak-anak mereka, bahkan tetangga dan jemaat gereja yang sering berinteraksi dengan Opa Hans dan Oma Rita pun tidak mengetahui di mana anak-anak tersebut berada.
Baca Juga: Veni Oktaviana Pernah Digerebek Mesum dengan Dosen, Kini Terciduk Kencani Suami Orang
Kronologi Penemuan Mayat Pasutri di Jonggol
Pada Senin, 8 Juli 2024, Opa Hans terakhir kali terlihat keluar rumah untuk membeli mie ayam.
Setelah itu, keduanya tidak terlihat lagi.
Ketika tetangga dan jemaat gereja mencoba menghubungi anak-anak Opa Hans dan Oma Rita untuk memastikan keadaan mereka, tidak ada respon yang diterima.
Akhirnya, warga memutuskan untuk membongkar rumah mereka dengan persetujuan RT/RW setempat.
“Ketika pintu dibuka paksa, kami menemukan suami istri tersebut sudah dalam keadaan meninggal dunia,” kata salah satu tetangga.
Kondisi jasad yang membusuk menunjukkan bahwa mereka sudah meninggal beberapa hari sebelum ditemukan.
Jenazah keduanya kemudian dibawa ke Polsek Jonggol dan RSUD terdekat untuk divisum.
Selama ini, Opa Hans dan Oma Rita sering mendapatkan kunjungan dari jemaat gereja mereka.
Namun, pada kunjungan terakhir sekitar 20 hari yang lalu, kondisi mereka masih tampak baik-baik saja.
Wagiman juga mengungkapkan bahwa jemaat gereja menerima kejadian ini sebagai musibah.
“Jenazah Hans dan Rita Tomasoa telah dimakamkan oleh pihak gereja dan keluarganya,” tambahnya.
Meskipun demikian, warga sekitar tetap merasa kehilangan mendalam. (*)