BARAK.ID – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menjadi sorotan setelah sejumlah pegawainya diduga terlibat dalam praktik judi online.
Pegawai KPK Diduga Main Judi Online
Dugaan ini menjadi perhatian serius, mengingat peran vital KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, mengonfirmasi bahwa informasi mengenai dugaan ini telah diterima dan sedang ditindaklanjuti.
“KPK telah memperoleh informasi terkait judi online yang diduga melibatkan beberapa pegawai kami,” ujar Tessa Mahardhika dalam pernyataan yang disampaikan pada Senin (8/7/2024).
Langkah awal yang dilakukan oleh KPK adalah penelusuran mendalam oleh Inspektorat KPK.
Menurut Tessa, beberapa nama yang terlibat ternyata bukan merupakan pegawai aktif KPK.
Baca Juga: 5 Nelayan Langkat Ditemukan Selamat Setelah Kapal Tenggelam di Selat Malaka
Inspektorat KPK saat ini terus mengumpulkan data dan bukti untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
“Penelusuran awal oleh Inspektorat menemukan bahwa beberapa nama yang disebut bukan pegawai KPK. Namun, Inspektorat masih terus mengumpulkan bahan keterangan terkait laporan ini untuk tindakan lebih lanjut,” jelas Tessa.
KPK tidak hanya berhenti pada investigasi, tetapi juga aktif memberikan peringatan kepada seluruh pegawainya mengenai bahaya dan dampak negatif dari judi online.
Tessa menegaskan harapannya agar tidak ada pegawai KPK yang terlibat dalam aktivitas semacam itu.
“Dalam berbagai kesempatan, KPK telah mengingatkan seluruh pegawainya mengenai dampak dan bahaya praktik judi online. Kami berharap tidak ada pegawai yang terlibat,” tegas Tessa.
17 Pegawai Terlibat
Lebih lanjut, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa berdasarkan laporan yang diterimanya, ada 17 pegawai KPK yang terlibat dalam judi online.
Menariknya, sebagian besar dari mereka sudah tidak lagi bekerja di KPK.
“Sesuai laporan kemarin, ada 17 pegawai KPK yang terlibat judi online, namun ketika dicek, mereka sudah tidak bekerja di KPK,” ungkap Hadi Tjahjanto setelah menghadiri rapat koordinasi penyelenggaraan Pilkada serentak 2024 di Medan pada Selasa (9/7/2024).
Menurut Hadi, pegawai yang terlibat ini bervariasi, mulai dari sopir hingga pegawai urusan dalam KPK.
Meski demikian, Ketua KPK telah berkomitmen untuk mengambil tindakan tegas jika terbukti ada pegawai aktif yang terlibat.
“Di antaranya adalah sopir dan pegawai urusan dalam. Mereka sudah tidak di situ. Namun, kami sudah bertemu dengan Ketua KPK dan berkomitmen jika terbukti ada pegawai KPK yang terlibat, akan ada tindakan disiplin tegas. Sejauh ini, mereka kebanyakan sudah tidak lagi di KPK,” kata Hadi.
Hadi juga mengungkapkan bahwa nilai transaksi yang dilakukan para pegawai ini bervariasi, dengan nominal berkisar antara Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu.
Menurutnya, beberapa dari mereka bermain hingga 35 kali.
“Nilai transaksinya memang bervariasi, ada yang sebesar Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu. Mereka bermain hingga 35 kali, meski tidak begitu besar,” jelas Hadi.
Menyikapi situasi ini, KPK akan terus berupaya memberantas praktik judi online di kalangan pegawainya.
Komitmen ini penting untuk menjaga integritas lembaga dan memastikan bahwa pegawai KPK bebas dari perilaku yang dapat merusak reputasi institusi.
KPK juga akan meningkatkan pengawasan dan pemberian sanksi tegas bagi pegawai yang terbukti terlibat dalam kegiatan ilegal ini. (*)