BARAK.ID – Kepolisian Daerah Sumatera Utara berhasil menangkap dua pelaku yang terlibat dalam pembakaran rumah wartawan Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu (40), di Kabanjahe, Kabupaten Karo.
Pelaku Pembakaran Rumah Wartawan di Karo Ditangkap
Kedua pelaku, yang diidentifikasi dengan inisial Y dan R, telah ditetapkan sebagai tersangka setelah terbukti menyiramkan campuran pertalite dan solar ke rumah korban.
Penangkapan dan Identifikasi Pelaku
Penangkapan ini diumumkan oleh Kapolda Sumut, Komjen Pol Agung Setya Imam Effendi, dalam konferensi pers yang digelar di Polres Karo pada Senin (8/7/2024).
Agung mengungkapkan bahwa kedua pelaku terekam dalam CCTV saat mereka melakukan pengintaian di lokasi kejadian sebelum akhirnya Y melakukan aksi pembakaran.
“Kami menemukan bukti yang cukup kuat dari rekaman CCTV yang menunjukkan aktivitas kedua pelaku di sekitar rumah korban,” ungkap Agung.
“Y kemudian melaksanakan eksekusi dengan membakar rumah tersebut,” tambahnya.
Baca Juga: Kode Morse Hamster Kombat 9 Juli 2024: “DAG”
Bukti dan Proses Investigasi
Proses penyelidikan menemukan dua botol bekas air mineral berisi sisa bahan bakar campuran pertalite dan solar, yang ditemukan sekitar 30 meter dari rumah korban.
“Botol-botol ini menjadi bukti penting dalam penyelidikan kami,” ujar Agung.
Hasil autopsi menunjukkan adanya jelaga atau material asap di kerongkongan, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan keempat korban, yang mengindikasikan adanya pembakaran.
“Kami melakukan pengembangan untuk memahami bagaimana jelaga ini bisa masuk ke tubuh korban,” jelas Agung.
Baca Juga: Veni Oktaviana Pernah Digerebek Mesum dengan Dosen, Kini Terciduk Kencani Suami Orang
Analisis Laboratorium dan Kronologi Pembakaran
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) memastikan bahwa abu yang tersisa di lokasi berasal dari bahan bakar yang digunakan.
Rekaman CCTV menunjukkan bahwa kedua pelaku melakukan pengintaian sebelum menyemprotkan bahan bakar ke sekeliling rumah korban, terutama di bagian depan dan samping yang dekat dengan kamar korban.
“Titik-titik penyemprotan bahan bakar sangat strategis, di bagian depan dan samping rumah yang dekat dengan kamar korban. Di bagian samping rumah, bahan bakar bahkan disiram langsung,” jelas Agung.
Saat ini, kepolisian masih berupaya untuk mengungkap dalang di balik pembakaran ini.
“Kami masih terus menyelidiki siapa aktor intelektual di balik aksi ini. Kami berharap segera bisa mengungkap siapa yang menjadi otak dari tindakan keji ini,” kata Agung.
Sebelum insiden pembakaran, Rico sempat mengungkapkan kekhawatirannya kepada temannya terkait pemberitaannya tentang praktik perjudian.
“Korban sempat tidak pulang ke rumah selama beberapa hari dan bahkan berniat menginap di kantor polisi demi keamanan dirinya,” tambah Agung.
Pertemuan dengan Oknum TNI
Dalam perkembangan lain, korban juga sempat bertemu dengan seorang oknum TNI berinisial HB.
Pertemuan ini dilakukan untuk membahas berita mengenai perjudian yang diangkat oleh korban di media online Tribrata TV.
HB meminta korban untuk menghapus berita dan postingan terkait di media sosial, namun permintaan tersebut ditolak oleh korban.
Insiden Pembakaran dan Kejadian di Lokasi
Pada Rabu, 26 Juni 2024, Rico pulang ke rumahnya di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo.
Keesokan harinya, pada Kamis, 27 Juni 2024, sekitar pukul 02.30 WIB, seorang saksi melihat lima orang pria berada di sekitar rumah korban.
Sekitar pukul 03.00 WIB, rumah Rico terbakar, mengakibatkan dirinya dan tiga anggota keluarganya tewas dalam kebakaran tersebut.
Tuntutan Keadilan dari LBH Medan
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan turut mendesak pihak kepolisian untuk menangkap dalang atau aktor intelektual di balik pembakaran ini.
Direktur LBH Medan, Irvan Saputra, menegaskan bahwa penangkapan dua tersangka ini belum cukup memberikan rasa keadilan bagi korban dan keluarganya.
“Kami menduga ada aktor intelektual yang berperan di balik aksi ini,” ujar Irvan.
“Kapolda Sumut belum menjelaskan siapa yang memerintahkan mereka melakukan pembakaran. Siapa yang menjadi otak di balik ini harus diungkap,” imbuhnya.
Menurut Irvan, penyelidikan harus lebih mendalam untuk mengungkap seluruh pihak yang terlibat.
“Siapa yang memesan aksi ini? Peran masing-masing tersangka harus jelas diungkap. Itu yang kami harapkan dari penyelidikan ini,” pungkas Irvan. (*)